skoda-amical-club.org – Pasar otomotif Amerika Serikat (AS) menunjukkan ketahanan yang mengesankan di tengah gejolak ekonomi global. Pada September 2025, penjualan kendaraan baru melonjak 6.2% year-over-year (y/y), mencapai sekitar 1.23-1.25 juta unit, dengan laju penjualan tahunan yang disesuaikan musiman (SAAR) mencapai 16.2-16.4 juta unit. Kenaikan ini menandai penutupan kuat untuk kuartal ketiga (Q3) 2025, yang secara keseluruhan naik 6.2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun turun 1.6% dari Q2. Faktor utama? Lonjakan penjualan kendaraan listrik (EV) menjelang berakhirnya insentif pajak federal pada 30 September 2025, ditambah permintaan kuat dari konsumen yang mengantisipasi tarif impor dan kenaikan harga.
Latar Belakang dan Faktor Pendorong
Penjualan mobil AS di September 2025 mencerminkan pemulihan pasca-pandemi yang stabil, dengan total YTD (year-to-date) mencapai 12.29 juta unit, naik 4.6% y/y. Meskipun menghadapi tekanan affordability (kemampuan beli) akibat suku bunga pinjaman mobil yang masih tinggi, konsumen AS tetap optimis berkat pengurangan suku bunga Federal Reserve di akhir 2024 dan awal 2025.
Pendorong utama kenaikan 6.2%:
- Lonjakan EV: Penjualan EV mencapai rekor 11.8% pangsa pasar, naik 24.1% y/y di Q3, didorong “pull-ahead” demand sebelum insentif pajak hingga USD 7.500 berakhir. Hyundai saja mencatat kenaikan EV 153% y/y berkat diskon hingga USD 9.800 pada model Ioniq 5.
- Permintaan Komersial: Penjualan kendaraan ringan komersial tetap kuat, didukung oleh sektor konstruksi dan logistik.
- Stabilisasi Inventori: Tingkat stok dealer stabil di sekitar 2.5 juta unit, memungkinkan diskon lebih agresif.
Namun, ini juga mencerminkan “borrowing from the future”—banyak pembeli yang mempercepat pembelian untuk menghindari tarif impor yang diumumkan pemerintahan baru, yang diprediksi menaikkan harga hingga 10-15% mulai Q4.
Performa Merek dan Model Utama
Empat raksasa otomotif—GM, Toyota, Ford, dan Hyundai—menggerakkan hampir seluruh kenaikan Q3. Berikut ringkasan performa utama:
| Merek | Penjualan September 2025 (y/y) | Catatan Khusus |
|---|---|---|
| General Motors (GM) | +7.1% | Chevrolet Silverado naik 3.4%; pangsa pasar 11.2% (+9%). |
| Toyota | +17.3% | Pemimpin pasar dengan 13% share (+7.8%); EV dan hybrid kuat. |
| Ford | +8.4% | F-Series tetap best-seller (+13%); pickup mendominasi 18.7% pasar. |
| Hyundai | +12.9% | Naik 1 posisi ke 5th; EV Ioniq 5 +153%. |
| Honda | +4.1% | Peringkat 4th; stabil di segmen SUV. |
| Tesla | -6% (estimasi) | Meski turun, kontribusi EV tetap signifikan. |
| Volkswagen | -4.8% hingga -40% | Penurunan tajam di segmen Eropa. |
Crossover/SUV mendominasi dengan 49.2% pangsa, sementara EV mencapai 410.000 unit di Q3, dorong pangsa ke hampir 10%.
Dampak Ekonomi dan Pasar
Kenaikan ini positif bagi PDB AS, karena industri otomotif menyumbang sekitar 3% dari total output ekonomi. Namun, penjualan used car seperti di CarMax justru turun 5.4% di Q2, menandakan tekanan pada segmen sekunder. Suku bunga pinjaman mobil yang turun membantu, tapi ketidakpastian kebijakan—seperti One Big Beautiful Bill Act (OBBBA) yang memengaruhi subsidi EV—membuat pasar volatil.
Analis seperti Cox Automotive kini merevisi proyeksi tahunan 2025 menjadi 15.9-16.1 juta unit, naik dari estimasi sebelumnya. Ini menunjukkan ketahanan konsumen di tengah perlambatan GDP yang diproyeksi hanya 1.6% untuk 2025.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meski September cerah, Q4 diprediksi melambat:
- Tarif Impor: Kenaikan harga akibat tarif terhadap impor dari China dan Meksiko bisa kurangi 0.9 juta unit penjualan.
- Akhir Subsidi EV: Pangsa EV diprediksi turun signifikan di Q4, dari 11.8% ke level lebih rendah.
- Perlambatan Ekonomi: Pasar tenaga kerja yang melambat dan inflasi bisa tekan daya beli.
Strategi adaptasi termasuk reshoring produksi (seperti GM yang memindah pabrik dari Meksiko ke AS) dan fokus pada hybrid sebagai jembatan ke EV. Secara keseluruhan, 2025 diproyeksi kuat, tapi 2026 berpotensi lemah akibat faktor eksternal.
Kenaikan 6.2% penjualan mobil AS di September 2025 adalah kabar gembira bagi industri, didorong EV dan antisipasi kebijakan, tapi juga peringatan akan gejolak mendatang. Dengan total tahunan mendekati 16 juta unit, AS tetap pemimpin pasar global—namun, inovasi dan kebijakan inklusif akan menentukan kelanjutannya. Bagi investor dan konsumen, ini saatnya pantau tren EV dan tarif untuk keputusan bijak.

